Perjalanan kali ini lain dari yang lain. Encik Jamaluddin Idris sudah mengatur kunjungan ke Aceh jauh hari sebelumnya. Beliau sudah menghubungi saya untuk menanyakan paket tour Aceh dan Sabang. Beliau dan kawan kawan semasa bertugas menjadi Cik Gu ingin sekali untuk berkunjung ke Aceh. Alasan yang ada di dalam pikiran mereka adalah ingin sekali untuk melihat secara langsung bagaimana dahsyatnya tsunami melanda Aceh pada desember 2004.
Akhirnya hari yang dinanti pun tiba, 16 maret 2015 pesawat Air Asia AK 423 mendarat mulus di Bandara Sultan Iskandar Muda. Saya belum pernah berjumpa dengan pak cik Jamaluddin sebelumnya hanya komunikasi via Facebook saja. Sungguh hanya rasa saling percaya. Dan akhirnya Pak cik Jamaluddin dan ahli rombongan keluar paling terakhir dari seluruh penumpang air asia dari Kuala Lumpur. Pertemuan yang sangat indah dimana saya dan Pak cik Jamaluddin beserta seluruh rombongan langsung merasa sangat akrab.
Akhirnya kami menuju ke Banda Aceh dan singgah sejenak di Kuburan Massal Siron untuk melihat kuburan massal terbesar yang ada di Aceh. Dimana disini dikuburkan 46 ribu lebih korban yang meninggal oleh tsunami. Berhubung masih pagi kami langsung sarapan untuk mengisi perut yang kosong, karena ahli rombongan sudah berada di Bandara KLIA 2 dari tengah malam. Ahli Rombongan Tour Aceh Sabang kali ini berasal dari Negeri yang berada di Pantai Utara Malaysia yaitu Trengganu (Darul Iman). Negeri yang jaraknya hampir 433 Km dari pusat kota Kuala Lumpur. Jumlah mereka keseluruhan adalah 16 orang.
Selesai sarapan kami langsung menuju ke beberapa destinasi seperti Kapal Diatas Rumah dan Makam Syeikh Syiah Kuala. Disana ahli rombongan melihat bagaimana kedahsyatan tsunami yang melanda Aceh. Dan juga melihat bagaimana Kuasa Allah menyelamatkan Makam Ulama yang berada di Tepi Pantai. Ketika dulu mereka hanya melihat di TV sekarang mereka langsung melihat secara langsung. Ada keharuan dalam hati mereka. Ada rasa takjub dan tak percaya atas apa yang bisa terjadi.
Setelah puas berwisata ke beberapa destinasi kami langsung menyantap makan siang dengan menu kari kambing dan ayam tangkap. Menu spesial yang wajib dicoba kalau berkunjung ke Aceh. Akan sangat sedih rasanya kalau Anda tidak mencoba Ayam Tangkap yang rasanya sangat enak. Setelah selesai shalat dhuhur di Mesjid Oman peserta langsung diarahkan menuju pelabuhan Ule Lhee. Sore ini kami akan bertolak ke Sabang, sebuah pulau di ujung barat Indonesia yang terkenal akan keindahan bawah laut. Setibanya di Sabang kami langsung melihat Benteng Anoi Itam, dimana disini terdapat peninggalan Jepang ketika melawan sekutu pada perang dunia ke 2. Sabang dijadikan markas pertahanan Jepang di Asia Pasifik. Kalau Anda berkunjung ke Sabang lihatlah sekeliling Anda banyak bunker peninggalan jepang.
Setelah check in di Santai Sumur Tiga Cottage, ahli rombongan dimanjakan dengan pemandangan laut yang indah. Pemandangan laut sumur tiga yang sangat menawan dan peserta juga dapat melihat sunset yang indah dari sini. Pasir putih yang indah dan deburan ombak membuat para ahli rombongan makin terpesona dengan Sabang. Setelah shalat magrib kami menikmati makan malam di Tepi Pantai. Makan malam dengan pemandangan Samudera Hindia membuat makan malam kami sangat menyenangkan.
Malam ini kami tidur dengan mendengar deburan ombak yang sangat indah, mengalun dan terus mengalun mengantarkan kami ke Alam mimpi. Terbuai oleh ayunan ombak Samudera dan semilir angin kecil yang terus melamatkan mata kami untuk terpejam sejenak di satu pulau di Ujung Indonesia. (To Be Continued).