Berkunjung ke Aceh bagi sebagian orang pecinta wisata menjadi suatu hal yang cukup menyenangkan, bagaimana tidak daerah Aceh banyak sekali tempat-tempat bersejarah salah satunya sejarah museum Tsunami. Setiap Wisatawan yang ingin mengetahui tentang peristiwa Tsunami beberapa tahun silam tidak lengkap rasasnya jika tidak mengunjungi museum Tsunami. Meseum Tsunami didirikan oleh BRR NAD-NIAS pada tahun 2009 dengan luas 2.500 m2 dan memiliki empat lantai. Bangunan dengan harga senilai 140 Milyar ini didirikan berdasarkan hasil perlombaan desain yang dimenangkan oleh seorang arsitek asal Bandung yaitu Ridwan Kamil. Arsitek asal kota kembang ini mendesain museum dengan berbagai filosofi yang terkandung didalam bangunan seperti dilihat dari atas bangunan ini berbentuk gelombang laut yang sangat dahsyat, namun jika diperhatikan dari samping bangunan ini menyerupai sebuah kapal penyelamat.
Peristiwa Tsunami memang menjadi peristiwa dukacita yang sangat mendalam terutama bagi masyarakat Aceh. Banyak sekali korban pasca tsunami sehingga membuat masyarakat Aceh sulit untuk melupakan peristiwa tersebut. Kini masyarakat Aceh ataupun masyarakat diluar Aceh mengenang peristiwa yang mendalam tersebut dengan cara mendatangi meseum Tsunami dimana didalam meseum terdapat berbagai hal yang menggugah perasaan seseorang akan pilunya peristiwa alam tersebut.
Setiap pengunjung yang masuk ke dalam meseum akan menemukan suatu ruangan gelap dingin dan diiringi suaru gemuruh air serta lantunan ayat Al-Quran semakin membuat wisatawan merinding, begitulah kiranya yang dirasakan oleh para korban Tsunami. Kemudian setelah melewati ruang gelap, pengunjung dapat berkeliling memasuki ruangan lainnya yang menceritakan proses korban dalam menjalani bencana Tsunami.
No comment yet, add your voice below!