Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Pariwisata menyambut baik lomba mempromosikan wisata halal Aceh melalui media sosial bertema “Pesona Ramadhan di Aceh” yang diselenggarakan Dinas Pariwisata di provinsi Bumi Serambi Mekkah itu. Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan di Jakarta, Senin, menyebutkan ada tiga poin yang bisa diambil manfaat dari lomba itu.
Pertama, mempopulerkan Aceh sebagai “halal destination”, kedua, mempromosikan Aceh melalui media sosial, dan ketiga, menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk mengambil peluang melakukan “branding” Aceh”. Agar lomba ini diikuti oleh banyak orang maka harus dipromosikan di media sosial dan media digital. Promosikan, ini akan membuat Aceh makin mendunia,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Aceh Reza Pahlevi mengatakan lomba itu merupakan terobosan kreatif menyambut bulan suci Ramadhan untuk memantik wisatawan berkunjung ke Aceh.Lomba itu bertema Pesona Ramadhan di Aceh (Wonderful Ramadhan in Aceh) dengan peserta WNI yang berdomisili di Aceh dengan menunjukkan fotokopi KTP dan memiliki akun instagram dan youtube.
Ia mengatakan karya video yang dilombakan bersifat orisinal karya sendiri, tidak mengambil atau menjiplak buatan orang lain, tidak “mencuri” hasil kerja orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan. Karyanya tidak mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) dan pornografi. Satu peserta hanya boleh mengunggah satu karya dengan durasi 2-3 menit sudah termasuk pembukaan dan penutupan di youtube dan ringkasannya dengan durasi satu menit diunggah di instagram. Link youtube dicantumkan saat mengunggah di instagram.
Gambar video yang diambil menggunakan kamera telepon pintar, DSLR, mirrorless, atau sejenisnya dengan format full HD 1080×1920. Selain itu, kata Reza, “follow” dan “tag” akun instagram @atwitlovers dan @disbudpar_aceh serta dengan tagar #thelightofaceh, #halaltourism, dan #RamadhandiAceh.
Peserta diperbolehkan menggunakan materi berupa musik atau lagu milik orang lain dalam karya videonya, namun harus seizin pemilik/free copyright. Karya video menceritakan tentang suasana dan kegiatan Ramadhan di Aceh, karya video pemenang akan menjadi hak milik panitia dan dapat digunakan untuk publikasi pariwisata.
Reza mengatakan penentuan pemenang berdasarkan penilaian juri dan tentunya dengan kriteria.
“Dilihat kesesuaian dengan tema, pesan yang disampaikan dan teknik pengambilan gambar dan penyuntingan,” katanya. Ia menegaskan Aceh harus terus mendunia, salah satunya dengan menggunakan sosial media.
Untuk juara I akan mendapatkan HD external harddisk 500GB + merchandise, juara II powerbank 16.000mhA + merchandise, juara III tongsis monopod + merchandise, dan masih banyak lagi.
Source : Antara News