Satu Bulan yang lalu Glory Travel Aceh mendapat Email dari Puan Mastura, warga negara Singapore tentang keinginannya untuk berkunjung ke Aceh. Beliau penasaran dengan kejadian tsunami pada tahun 2004 yang menimpa Aceh, karena sebelum ke Aceh beliau pernah berkunjung ke Srilanka dimana disana juga terjadi bencana musibah tsunami. Namun tidak lengkap rasanya kalau belum berkunjung ke pusat tsunami yang menewaskan hampir 230.000 jiwa di 8 Negara dimana yang terbanyak itu berada di Aceh, Provinsi paling barat dari Negara Indonesia.
Team Glory Travel langsung merespons keinginan Puan Mastura dengan mengirimkan rancangan keberangkatan dan juga details kegiatan yang akan dilakukan selama berada di Aceh. Akhirnya setelah deal dan proses Down Payment (DP) hari yang ditunggu pun tiba.
Bertolak dari Singapore dengan pesawat Lion Air Pukul 11.40 Waktu Singapore akhirnya Puan Mastura tiba di Cengkareng Jakarta Pada Pukul 14.00 WIB. Dan drama akhirnya dimulai, dimana pada 18 Februari 2015 terjadi delay massal maskapai Lion Air yang menyebabkan Puan Mastura mengalami delay selama hampir 5 jam. Pertama dijadwalkan tiba pukul 21.30 WIB namun pesawat baru mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 02.00 WIB. Langsung menuju Hotel untuk beristirahat karena besok pagi harus berangkat menuju Pulau Weh dengan Kapal Cepat selama 45 Menit.
Pagi hari langsung check out dan menuju pelabuhan Ulee Lhee dan Perjalanan pun dimulai, Puan Mastura begitu senang ketika melihat lautan luas. Hampir setahun sudah tidak berjumpa dengan Pantai dan Lautan sehingga dia sudah tidak sabar untuk snorkeling di Pulau Rubiah. Sampai di Sabang kemudian menuju Anoi Itam Resort, menikmati keindahan Panorama Sabang yang luar biasa. Kemudian setelah itu menuju Benteng Jepang, dimana pada perang dunia kedua Jepang menjadikan Sabang sebagai benteng pertahanan dari serangan Sekutu di Asia Pasifik. Setelah puas berfoto foto di Benteng Jepang kami menuju Hotel untuk Beristirahat sejenak. Istirahat yang lengkap dengan deburan ombak yang membuat suasana liburan semakin menyenangkan. Istirahat sejenak ini sambil menunggu waktu dhuhur tiba supaya bisa dilakukan “Jamak Taqdim (Yaitu menggabungkan 2 waktu shalat dalam waktu yang lebih awal)”.
Setelah itu langsung menuju ke Kilometer Nol Indonesia. Disana Hamparan Samudera Hindia terlihat jelas dimana luasnya laut tak berbatas. Namun di Kilometer Nol ini hanya berfoto sejenak saja karena kawasan Kilometer Nol ini masih dalam tahap renovasi. Setelah itu bergerak menuju Iboih dimana snorkeling akan dilakukan. Berhubung Liburan Imlek ramai wisatawan yang snorkeling. Kami Pun snorkeling selama hampir kurang 3 Jam di Kawasan Pulau Rubiah. Puan Mastura sangat ingin tinggal di Pulau Rubiah untuk waktu yang lama karena keindahan pantai dan suasana yang sangat damai membuat pikiran menjadi tenang dan rileks.
Kemudian kami kembali ke Hotel untuk Magrib dan setelah itu Makan Malam dilakukan di Kawasan Kota Sabang. Makan Ikan Bakar meeennnn…. Ikan bakar yang baru diturunkan oleh Nelayan. Rasanya seuuuugarrr banget mennn. Malam itupun ditutup dengan sangat menyenangkan. Sebelum kembali ke Hotel kami menyempatkan untuk berkunjung ke Toko Souvenir “Piyoh” yang berada di Kawasan Kota.
Sekedar Informasi untuk Anda yang belum pernah ke Sabang (Pulau Weh), Orang Sabang itu dari jam 2 siang sampai pukul 5 sore itu akan menutup toko dan menghentikan aktivitas berjualan. Karena mereka sudah menjadi tradisi di waktu tersebut untuk TIDUR SIANG. So jangan belanja siang hari di Sabang ya. Karena banyak toko dan kedai yang tutup di Siang Hari. Heheheheheh (To Be Continued)