Skip to content

10 Things To Do In Banda Aceh

Banda Aceh merupakan ibukota dari Provinsi Aceh. Provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Kota ini dulu pada saat penjajahan belanda dinamakan dengan Kuta Raja. Nah banyak tempat yang bisa anda dapatkan di kota yang sudah melalui bermacam hal seperti tsunami 2004 dan juga kota yang menerapkan syariat islam sebagai landasan hukum. Nah buat para traveler mania yang ingin ke Aceh, jangan sampe melewatkan 10 tempat yang wajib anda kunjungi.

 

  1. Berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman

Tidak sah pergi ke Banda Aceh kalau tidak menginjakkan kaki di Masjid terbesar di Aceh ini. Mesjid ini dulunya dibakar oleh Belanda namun harus dibangun kembali karena perlawanan rakyat Aceh semakin membara setelah mesjid kebanggaannya dibakar. Arsitektur mesjid ini dipengaruhi oleh gaya mughal dan juga timur tengah. Dengan 99 tiang yang ada didalamnya (ga pecaya??? Hitung aja ya) mesjid ini memberikan kesan yang luar biasa. Terutama pada saat hari besar islam. Disisi kiri mesjid ini juga terdapat “Pohon Kohler”, seorang Jendral Belanda yang tewas dibawah pohon besar yang masih ada sampai sekarang. Yang paling seru adalah Menaranya. Dari atas menara ini anda bisa melihat keseluruhan kota banda aceh. Tapi selepas tsunami 2004 menara ini hanya dibuka pada waktu waktu tertentu saja. Semoga Anda beruntung ya.

Mesjid Raya Baiturrahman di Malam Hari (foto diambil dari menara mesjid)
Mesjid Raya Baiturrahman di Malam Hari (foto diambil dari menara mesjid)

 

  1. Jejak Tsunami

 

Monumen Kapal di Atas Rumah, Gampong Lampulo

Dahsyatnya gelombang tsunami Aceh sampai membawa sebuah kapal nelayan masuk ke pemukiman warga. Kapal boat besar dengan berat lebih 2 ton ini terdampar di salah satu rumah warga. Kapal ini sekarang dijadikan sebuah monumen untuk mengenang tsunami. Diatas kapal ini selamat 59 orang yang berhasil menaiki kapal ini pada saat kapal ini melintasi pemukiman. Kenapa kapal ini singgah diatas rumah Bapak yang baik hati ini??? Kenapa bukan dirumah kepala desa atau imam mesjid??? Anda Penasaran? Dirumah ini sekarang ada salah satu warga yang korban selamat tsunami yang selalu rajin untuk bercerita kepada turis tentang kejadian tsunami dan asal usul kapal ini dan juga tentang pemilik rumah ini.

 

 

  1. Jejak Krueng Aceh

 

Krueng Aceh

Sungai yang membelah kota Banda Aceh ini adalah salah satu tempat bersejarah pada masa lalu. Aktivitas perdagangan ramai dilakukan pada jaman kerajaan dahulu kala. Di sepanjang sisi barat sungai bisa ditemui gedung Bank Indonesia yang berarsitektur tua. Situs-situs bersejarah lain bisa ditemui seperti Masjid Tgk. Dianjong dan beberapa jejak asal mula kota Banda Aceh di Gampong Pande, sebuah desa di hilir Krueng Aceh. Menyusuri sisi timur sungai, pejalan disuguhi kampung pecinan, Peunayong, yang memiliki suasana hingar bingar perdagangan. Ke arah hilir, pejalan bisa mampir ke pelabuhan kapal ikan Lampulo. Atau apabila lelah, sekedar duduk dan bersantai menikmati sore di taman tepi Krueng Aceh juga cukup untuk mengobati penat. Dan apabila jeli, para pejalan juga bisa melihat beberapa tugu tsunami yang dibangun dengan tinggi berbeda-beda sesuai dengan tinggi air pada waktu bencana tsunami. Nostalgia masa lalu dipadu dengan denyut kehidupan masa kini coba ditawarkan oleh Krueng Aceh dan sekitarnya.

 

  1. Jejak Kerajaan Aceh

 

Makam Sultan Iskandar Muda

Perjalanan mengenal kebesaran Kerajaan Aceh bisa dilakukan di sekitar Museum Aceh yang berada di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah. Di sana terdapat beberapa kompleks makam Raja-raja Aceh jaman dahulu, lonceng Cakradonya yang merupakan hadiah dari Laksamana Ceng Ho kepada Sultan Iskandar Muda pada masa lalu, serta makam Sang Sultan sendiri juga berada tak jauh dari kompleks Museum Aceh itu. Berjalan ke arah barat, tidak jauh dari Museum Aceh, ada sebuah taman bernama Gunongan. Dulunya taman ini dibangun oleh Sang Sultan sebagai tanda cinta kepada Putroe Phang, sang istri yang berasal dari Pahang, Malaysia. Suasana yang cenderung sepi di sana membuat pejalan bisa lebih khusyuk dalam melakukan napak tilas.

 

 

  1. Menikmati Putroe Phang Art & Music Weekend Show

 

Putroe Phang Art & Music Weekend Show

Pada akhir tahun 2010, dalam rangka menyambut Visit Banda Aceh Year 2011, Pemerintah Kota Banda Aceh mengadakan pertunjukan acara kesenian yang diadakan di Taman Putroe Phang setiap hari sabtu dan minggu mulai pukul 16.00 WIB. Saya lihat acara ini cukup konsisten diadakan sampai sekarang. Usaha untuk mengenalkan budaya Aceh dari Pemerintah Kota yang patut diparesiasi. Berbagai macam pertunjukan dari berbagai lapisan generasi ada di sini. Seperti tarian adat Aceh, pertunjukan musik band dengan instrumen dan lagu-lagu khas Aceh, bahkan sampai debus pun dipertontonkan di sini. Tips dari saya, kalau berkunjung ke sini sebisa mungkin datang lebih awal. Karena tempat duduknya terbatas dan biasanya cukup ramai pengunjung.

 

 

  1. Nongkrong di Canai Mamak

 

Roti Kari Ayam khas Canai Mamak KL

Sebuah cafe di bilangan Jalan Teuku Umar ini adalah salah satu tempat nongkrong kawula muda di Banda Aceh. Kalau diamati, hampir setiap sore, bahkan sampai malam pun, suasana di Canai Mamak ini selalu ramai. Ramai oleh para penikmat kuliner yang didominasi oleh para remaja. Cafe yang bernama lengkap Canai Mamak Kuala Lumpur ini memang istimewa. Pasalnya, makanan dan minuman yang dijual adalah makanan khas melayu semacam roti canai dengan bermacam rasa, roti kari, nasi briyani, dan teh tarik. Rasakan sendiri empuk dan lembutnya roti canainya serta ke-khas-an kuah karinya yang sangat berbumbu. Berbaurlah dengan para anak muda yang bercengkerama di sini. Nikmati pula suasana riuh yang hangat sambil menyeruput teh tarik.

 

 

  1. Makan Mie Aceh di Mie Turis

 

Mie Udang Spesial dari Mie Turis

Ada banyak tempat jual Mie Aceh yang enak di Banda Aceh. Kalau soal selera, mungkin tiap orang akan berbeda-beda. Namun, bagi saya yang sudah cukup lama tinggal di Banda Aceh dan sudah merasakan sebagian besar rasa Mie Aceh di sejumlah tempat, adalah Mie Turis yang paling enak. Berada di Jalan Tengku Nyak Arief, Peurada, lapak ruko ini sekilas tidak ada yang istimewa. Mungkin dari namanya juga masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan nama besar Mie Razali atau Mie Midi. Tetapi untuk rasa, beberapa kawan yang saya ajak makan ke sana pun setuju dengan saya kalau Mie Turis paling enak. Enak karena memiliki bumbu yang lebih kental, lebih gurih, dan lebih spicy. Apabila kawan sempat berkunjung ke sini, harap bersabar dalam menunggu pesanan. Biasanya sih lumayan lama masaknya.

 

 

  1. Kopi Solong

Berdiri sejak tahun 1974, tak berlebihan rasanya kalau saya sebut warung kopi Solong yang terletak di Ulee Kareng ini adalah tempat minum kopi yang legendaris di Banda Aceh. Walaupun banyak sekali warung kopi modern yang kini menjamur, kenikmatan minum kopi di Solong saya rasa belum terkalahkan. Bagi penikmat kopi sejati, Solong tetap menjadi pilihan utama. Sesap rasa khas kopi yang disajikan melalui saringan dari kain yang mirip kaus kaki yang kemudian dituang berpindah-pindah dari satu ceret ke ceret lain. Ditemani dengan penganan ringan seperti roti selai ataupun gorengan sambil membicarakan isu-isu sosial politik dengan kawan, kerabat, ataupun kenalan, menambah kenikmatan menyeruput kopi Aceh di penghujung hari.

Kopi Solong, kopi khas dari Aceh
Kopi Solong, kopi khas dari Aceh

 

 

  1. Sunset Ulee Lheue

 

Senja di Ulee Lheue

Satu kawasan di Banda Aceh yang paling nikmat untuk menunggu matahari terbenam adalah di Ulee Lheue. Kawasan yang selalu ramai setiap menjelang senja ini memang selalu menjadi pilihan utama warga sekitar untuk menghabiskan waktu di sore hari. Selain sunset, sepanjang jalan menuju Pelabuhan Ulee Lheue berderet lapak penjaja makanan ringan semacam jagung bakar, sate, dan pulut bakar. Dengan lanskap perbukitan yang terhampar di seberang lautan, menyaksikan indahnya sunset di Ulee Lheue akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan ketika berkunjung ke Banda Aceh.

 

 

  1. Berburu buah tangan di Mr.Piyoh

Sebuah ruko kecil yang berada tepat di samping Warung Kopi Solong ini menawarkan hal yang cukup unik. Piyoh namanya. Tokosouvenir yang dikomandani oleh Hijrah Saputra, seorang entrepreneur muda asli Sabang ini, menurut saya adalah toko souvenir paling unik di Banda Aceh. Menjual T-shirt yang mengambil tema sesuatu yang unik dan dekat dengan Aceh dengan kualitas yang bagus, cenderamata kecil semacam pin dan gantungan kunci yang dikemas dengan warna-warni ceria, dan bahkan kemeja batik dengan motif Aceh pun tersedia di sini.  Selain itu, bagi yang ingin bertanya informasi tentang wisata Aceh atau sekedar mau minta brosur peta kota Sabang, bisa juga langsung bertanya sama bang Hijrah yang notabene adalah mantan Duta Wisata Aceh. Sepertinya misi Mr. Piyoh, berbagi Aceh di mana saja, memang sangat cocok disandang.

Outlet Mister Piyoh yang berada bersebelahan dengan Warung Kopi Solong Ulee Kareng
Outlet Mister Piyoh yang berada bersebelahan dengan Warung Kopi Solong Ulee Kareng

 

 

Nah buat Anda yang ingin berkunjung ke Banda Aceh, silahkan hubungi Kami untuk informasi Paket tour yang anda inginkan. Dengan Harga yang terjangkau anda akan merasakan suasana Banda Aceh yang luar biasa. Suasana keislaman, nuansa historis yang masih ada sampai saat ini dan juga jejak jejak tsunami 2004

 

Hubungi Kami :

GLORY TRAVEL

Your Comfort Traveling Partner”

Jl. Tgk Syarief no 4 Lingke Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia

Phone              : +62 651 7435566

Mobile             : +62 852 60 230 469

Email               : glory.travel1@yahoo.com

Pin BB                        : 7E9C972A