Skip to content

5 Menu Takjil Khas Aceh di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan yang selalu dinantikan oleh umat islam di Indonesia maupun di belahan bumi lainnya. Disetiap wilayah di Indonesia selalu terdapat makanan khas yang menjadi favorit di bulan Ramadhan. berhubung adminnya tinggal di Aceh, jd saya akan membagikan tentang takjil apa sih yang paling dicari masyarakat Aceh di saat bulan suci Ramadhan ini? langsung aja…

  1. Kanji Rumbi

kanji-rumbi_20150619_220207

Kanji rumbi merupakan menu berbuka puasa yang cukup populer di Aceh. Makanan sejenis bubur ayam ini lazim dimasak di Bulan Ramadan dan dibagi-bagikan kepada mereka yang berbuka puasa di masjid. Warga sekitar atau siapa saja yang datang juga bisa menikmati penganan tersebut untuk dibawa pulang. Masyarakat Aceh percaya bahwa mengonsumsi kanji rumbi di Bulan Ramadan baik untuk kesehatan pencernaan. Tak ketinggalan rempah-rempah yang menguatkan rasa dan menebarkan aroma yaitu cengkeh, serai, pala, pandan, dan kemangi. Sebagai pelengkap ditambahkan taburan bubuk kunyit, mentega, dan tentu saja garam ke dalam racikan bubur yang siap untuk dimasak. Suwiran ayam atau udang juga kerap hadir untuk menambah citarasa kelezatan kanji rumbi. Saat penyajian, kanji rumbi mendapat tambahan bawang goreng yang semakin menggugah selera. Konon lagi bagi orang yang sedang berpuasa.

  1. Lemang

lemang2

Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat. Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis (ditambah selai, kinca, serikaya) atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya), atau ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian. Cara membuat dan bahan-bahan yang dibuthkan untuk membutuhkan Lemang sangat sederhana. Anda tinggal menyiapkan beras ketan, garam dan santan. Sebelum dimasak, beras ketan direndam terlebih dahulu dengan santan agar terasa lebih gurih. Setelah itu masukan dalam bambu yang sudah dilapisi daun pisang agar saat mengeluarkannya dari Bambu tidak lengket. Bakar hingga matang. Lemang akan terasa lebih nikmat bila disandingkan dengan selai srikaya.

  1. Meusekat

Meuseukat

Meuseukat adalah Penganan khas Aceh sejenis dodol dikarenakan tekstur yang lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas. Warna kue ini adalaha putih karena hanya menggunakan tepung terigu tanpa pewarna makanan. Adapun warnanya yang kuning dikarenakan buah nanas yang digunakan sebagai campuran. Berdasarkan makna filosofi diatas maka penyajian kue ini hanya dihadirkan pada saat-saat tertentu. Yang paling utama adalah Penyambutan tamu. Selain itu pernikahan juga tidak lepas dari kehadiran panganan ini yaitu sebagai hantaran. Kue ini juga bisa didapati pada perayaan hari raya besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyambut keluarga dan handai taulan yang bersilaturahmi. Dan tak jarang kue meusekat ini dijadikan menu takjil pada saat bulan ramadhan tiba.

  1. Mie Caluk

miecaluk

Mie caluk sebagai salah satu kuliner Aceh ini oleh masyarakat Aceh sering diplesetkan sebagai spagetti Aceh. Selain bentuknya yang mirip seperti lidi, bulat dan tidak petak rasanya pun sangatlah lezat. Mie caluk atau mie lidi Aceh ini dinikmati menggunakan saus kacang yang dicampur di atasnya atau menggunakan saus merah yang tidak terlalu kental. Dalam penyajiannya, mie caluk biasa di dampingi dengan kuah sop Aceh.  Selain dengan sop, mie ini juga dinikmati dengan campuran sayuran : seperti daun ubie, atau bahan pecal. Mie Caluk berbeda dengan mie Aceh yang digoreng atau direbus. Mie caluk juga menjadi masakan favorit masyarakat Aceh karena mie ini menggunakan saus atau bumbu kacang. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan mie caluk juga menggunakan bahan rempahan, sehingga rasa dan aromanya sangat khas dan menggoda.

      5.  Lepat Gayo

lepat gayo

Lepat gayo adalah sejenis kue basah, adonannya mirip dengan lepat bugis. Bedanya, lepat gayo tidak berbentuk piramida seperti halnya lepat bugis, tetapi berbentuk bulat panjang yang digulung dalam daun pisang. Kedua jenis lepat ini memiliki kesamaan, dibuat dari tepung beras ketan, berisi kelapa manis didalamnya, serta sama-sama dikukus. Lepat gayo memiliki daya tahan sampai beberapa bulan, bahkan ada yang sampai setahun. Lepat gayo yang usianya sudah setahun, kondisinya sudah mengeras hampir seperti batu. Untuk memakannya, lepat gayo itu harus terlebih dahulu dipanggang di atas bara api. Saat para penjual tajil di daerah ini belum ramai (sekitar tahun 1970-an), lepat gayo menjadi satu-satunya menu buka puasa yang sangat populer. Lepat gayo dibuat secara gotong royong oleh seluruh kaum kerabat. Jumlah yang dibuat biasanya cukup banyak, diperkirakan cukup sampai berakhirnya bulan ramadhan. Supaya awet, lepat gayo digantung pada para-para diatas tungku masak, sehingga saban waktu terasapi.

semoga bermanfaat, maaf jika ada kesalahan penulisan maupun rekomnya..